Senin, 12 Desember 2011

SEMUT...(HANYA SEBARIS PESAN)

1. Berdecit terdengar celoteh sang kayu pada si semut, Aku marah, desah sang kayu, andai saja άku terbuat dari besi... Tentu tubuhku tidak dibolongi untuk dijadikan rumah mereka, pikirnya...

Sementara si semut, menjawab dєňgan tenang, andai saja kamu besi, tentu tubuhmu tak bisa terukir dan terpahat indah spt sekarang ini.. Kamu pun hanya jadi pengawal sang emas si tuan tahta dengan segala kode2 memuakkan milikmu...

2. Huh! Άku lebih baik jadi garam saja, agar tidak kau gerogoti άku! , bentak sang gula pada si semut...

Lagi-lagi semut tersenyum dan menjawab, kalau kamu jadi garam, tentu kamu hanya bisa membuat seseorang yang mengecapmu tersenyum meringis... Lihatlah sekarang, manis wajah mereka saat menghisap rasamu... Mengapa kamu tidak berbahagia dengan keadaanmu?

3. Άku ingin menjadi semut, yang hidup bergotong royong demi mencari sebutir remah roti, sungguh mengharukan... desis anak gadis sambil melempar roti ke kerumunan semut..

Wahai anak muda, andai saja kamu jadi semut, kamu tidak bisa memberikan remah roti itu kepadaku, karena kamu pasti akan terinjak oleh dia, dia atau dia... Tunjukku pada setiap orang yang lewat...

Dan kuku-kuku cantikmu itu akan berdarah2 karena setiap hari kamu harus menggali tanah demi membuat perlindungan untuk dirimu juga keluargamu..

Dan tubuhmu akan kurus kering, karena kami makan bersama2 setiap hari tanpa memikirkan, kenyang atau tidak, enak atau tidak, layak dimakan atau tidak...

Tapi άku cukup senang jadi diriku sendiri... Karena Tuhan pasti mempunyai alasan mengapa Ia menjadikanku makhluk lemah dan tidak berdaya ini, itu karena Tuhan тau, aku mampu menjalani hidup hanya dengan setitik nyawa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bloger yang baik akan meninggalkan komentar yang baik dan membangun...

terimakasih........

kategori

Senin, 12 Desember 2011

SEMUT...(HANYA SEBARIS PESAN)

1. Berdecit terdengar celoteh sang kayu pada si semut, Aku marah, desah sang kayu, andai saja άku terbuat dari besi... Tentu tubuhku tidak dibolongi untuk dijadikan rumah mereka, pikirnya...

Sementara si semut, menjawab dєňgan tenang, andai saja kamu besi, tentu tubuhmu tak bisa terukir dan terpahat indah spt sekarang ini.. Kamu pun hanya jadi pengawal sang emas si tuan tahta dengan segala kode2 memuakkan milikmu...

2. Huh! Άku lebih baik jadi garam saja, agar tidak kau gerogoti άku! , bentak sang gula pada si semut...

Lagi-lagi semut tersenyum dan menjawab, kalau kamu jadi garam, tentu kamu hanya bisa membuat seseorang yang mengecapmu tersenyum meringis... Lihatlah sekarang, manis wajah mereka saat menghisap rasamu... Mengapa kamu tidak berbahagia dengan keadaanmu?

3. Άku ingin menjadi semut, yang hidup bergotong royong demi mencari sebutir remah roti, sungguh mengharukan... desis anak gadis sambil melempar roti ke kerumunan semut..

Wahai anak muda, andai saja kamu jadi semut, kamu tidak bisa memberikan remah roti itu kepadaku, karena kamu pasti akan terinjak oleh dia, dia atau dia... Tunjukku pada setiap orang yang lewat...

Dan kuku-kuku cantikmu itu akan berdarah2 karena setiap hari kamu harus menggali tanah demi membuat perlindungan untuk dirimu juga keluargamu..

Dan tubuhmu akan kurus kering, karena kami makan bersama2 setiap hari tanpa memikirkan, kenyang atau tidak, enak atau tidak, layak dimakan atau tidak...

Tapi άku cukup senang jadi diriku sendiri... Karena Tuhan pasti mempunyai alasan mengapa Ia menjadikanku makhluk lemah dan tidak berdaya ini, itu karena Tuhan тau, aku mampu menjalani hidup hanya dengan setitik nyawa :)

 
By : Dhewi | RENUNGAN